]] script src='http://www.google.com/jsapi?key=ABQIAAAA4qkT5i26SQ6NmgJd5KQemhRQ_a6zv5_Bim3H_GL4gaueIFZ15xRdt8jcAUk8ZHokIVo-TBZgYVbkzw' type='text/javascript'/>
Berita Terbaru :

Selasa, 06 Maret 2012

perkembangan peserta didik

1.Konsep psikologi
Konsep psikologi adalah gagasan-gagasan mengenai sesuatu yang menyangkut tentang tingkah laku manusia dan lingkungan sekitarnya melalui pengalaman-pengalaman yang dialami. Psikologi menyentuh semua aspek kehidupan manusia. Psikologi dipelajari untuk lebih mengenal diri sendiri dan orang lain. Setelah mengenal diri maka dia akan berusaha menyesuaikan dengan orang lain.
2.Pengertian Psikologi
Psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan dalam bentuk tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan yang ditinjau dari fungsinya sebagai subjek, Psikologi bukan mempelajari jiwa, karena jiwa bersifat abstrak. Maka mempelajari tingkah laku manusia, tingkah laku tersebut merupakan pencerminan jiwa meskipun bukan pencerminan jiwa secara keseluruhan.
3.Hubungan Psikologi Dengan Ilmu Lain
Psikologi dengan ilmu lain sangat berkaitan dan bersifat timbal-balik.
1. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
Sosiologi : Suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan antar individu, atau antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok (interaksionisme) dalam perilaku sosialnya.
Mead dan Mazhab mengisyaratkan adanya suatu kemungkinan yang menarik bagi apa yang dinamakan “psikologi sosial”. Artinya suatu psikologi yang memperoleh perspektif-prespektif dasarnya dari suatu pemahaman sosiologis tentang kondisi manusia
1. Hubungan Psikologi dengan Antropologi
Sejak setengah abad lalu, di Amerika dan Inggris telah berkembang berbagai penelitian antropologi yang dalam analisisnya menggunakan banyak konsep psikologi. Tiga masalah yang menjadi fokus perhatian antropologi:
1. ‘kepribadian bangsa’
2. Peranan individu dalam proses perubahan adat istiadat
3. Nilai universal dalam
4. Persoalan ‘kepribadian bangsa’ à sesudah perang Dunia ke-1 à hubungan antar bangsa kian intensif, perhatian penjajah terhadap kepribadian bangsa jajahan.
Fokus studi antropologi awal tahun 1920-an : Ahli antropologi tertarik pada lingkungan dan kebudayaan dari bayi dan anak-anak, masa itu dianggap penting bagi pembentukan kepribadian dewasa yang khas dalam suatu masyarakat.
Hampir semua penelitian yang mendalami “kepribadian bangsa” menyimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian yang tampak berbeda pada bangsa-bangsa di dunia ini bersumber pada cara pengasuhan pada masa kanak-kanak.
Misalnya: orang jepang yang dewasa menjadi bersifat memaksakan kehendaknya, karena ketatnya latihan mengenai cara membuang air pada masa kanak-kanak
à perkembangannya, saat ini kesimpulan di atas tidak bisa diandalkan lagi.
1. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Politik
Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam bidang politik, terutama yang dinamakan “massa psikologi”. Penting bagi politisi untuk menyelami gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, golongan tertentu pada khususnya. Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana sikap dan harapan masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkahlaku yang berpegang teguh pada tuntutan masyarakat.
1. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Komunikasi
Psikologi komunikasi : ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengndalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Menurut Rahmat, komunikasi adalah peristiwa sosial/ peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain.
1. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Biologi mempelajari kehidupan jasmaniah manusia dan hewan,yang bila dilihat dari segi materialnya, terdapat bidang yang sama dengan psikologi, hanya saja objek formalnya berbeda. Objek formal biologi adalah kehidupan jasmaniah (fisik), sedangkan objek formal psikologi adalah kegiatan atau tingkah laku manusia.Menurut Bonner, perbedaan psikologi dan biologi adalah sebagai berikut. Psikologi merupakan ilmu yang subjektif (karena mempelajari pengindraan dan persepsi manusia sehingga manusia sebagai subjek/pelaku) sedangkan biologi adalah ilmu yang objektif(karena mempelajari manusia sebagai jasad/objek).
1. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Alam
Pada permulaan abad ke-19 psikologi dalam penelitiannya banyak terpengaruh oleh ilmu alam. Psikologi disusun berdasarkan hasil eksperimen. Objek penelitian psikologi: manusia dan tingkah lakunya yang selalu hidup dan berkembang. Objek penelitian ilmu alam : benda mati .
1. Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Filsafat : hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dalam penyelidikannya filsafat berangkat dari apa yang dialami manusia. Ilmu psikologi menolong filsafat dalam penelitiannya. Kesimpulan filasafat tentang kemanusiaan akan ‘pincang’ dan jauh dari kebenaran jika tidak mempertimbangkan hasil psikologi.
1. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan
Ilmu Pendidikan: bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak lahir sampai mati . Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik bilamana tidak didasarkan pada psikologi perkembangan. Demikian watak dan kepribadian seseorang ditunjukkan oleh psikologis.Hubungan kedua disiplin ilmu ini melahirkan Psikologi Pendidikan.
4.Sejarah Psikologi dan Psikologi Sebagai Ilmu Otonom
1. Psikologi sebagai bagian dari filsafat.
Pada abad pertengahan, psikologi masih merupakan bagian dari filsafat, sehingga objeknya tetap hakikat jiwa,sementara metodenya masih menggunakan argumentasi logika. Uraian oleh para filsuf abad pertengahan umumnya berkisar seputar ketubuhan dan kejiwaan. Pandangan ini digolongan menjadi dua hal yaitu:
Pandangan monism
Pandangan bahwa antara ketubuhan dan kejiwaan(antara aspek psikis dan fisik) tidak dapat dibedakan karena merupakan suatu kesatuan.
Pandangan dualism
Pandangan bahwa antara ketubuhan dan kejiwaan pada hakikatnya dapat berdiri sendiri, meskipun disadari antara ketubuhan dan kejiwaan merupakan suatu kesatuan.
Ø Masa Yunani
o Psikologi Plato
o Psikologi Aristoteles
Ø Masa abad pertengahan
o Psikologi Rene Descartes
o Psikologi John Locke
o Psikologi Leibniz
Ø Masa Renaisance
o Psikologi George Berkeley
o Psikologi David Hume
2. Psikologi sebagai bagian dari ilmu Faal
Ø Masa Pasca Renaisance
o Psikologi John Stuart Mill
3. Psikologi sebagai ilmu Otonom
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri dikukuhkan oleh Wilhem Wundt pada tahun 1879. Untuk menjadi ilmu pengetahuan yang otonom, maka pengetahuan itu harus mempunyai syarat, diantaranya :
a) Mempunyai objek
b) Mempunyai metode
c) Sistematis
d) Mempunyai sifat Universal
5.Aliran Psikologi
v Strukturalisme
Menurut Jean Piaget, struktur itu sulit dikenali karena mencakup bentuk-bentuk yang beragam sehingga sulit menampilkan sifat umum dan karena “struktur-stuktur” yang dirujuk memperoleh arti yang cenderung berbeda-beda.
Struktur adalah sistem transformasi yang mengandung kaidah sebagai sistem (sebagai lawan dari sifat unsur-unsur) dan yang melindungi diri melalui peran tranformasi-transformasinya,tanpa keluar dari batas-batasnya atau menyebabkan masuknya unsur-unsur luar. Sifat yang mencakup sebuah struktur yaitu: totalitas, transformasi, dan pengaturan diri.
Tokoh psikologi strukturalisme ini adalah Wilhelm Wundt. Berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu sebenarnya adalah “struktur” yang terdiri atas keadaan mental yang sederhana.
Ciri dari psikologi strukturalisme Wundt adalah penekanannya pada analisis atas proses kesadaran yang dipandang terdiri dari elemen-elemen dasar,serta usahanya menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antar elemen kesadaran tersebut.
v Aliran Fungsionalisme
Menurut Ash-Shadr, Fungsionalisme adalah suatu tendensi dalam psikologi yang menyatakan dalam pikiran,proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme biologis.
Aliran psikologi fungsionalisme pada intinya merupakan doktrin bahwa proses atau keadaan sadar seperti kehendak bebas,berfikir, beremosi, memersepsi dan mengindrai adalah aktivitas-aktivitas dari sebuah organisme hubungan fisik dan lingkungan fisik dan tidak dapat diberi eksistensi yang penting.
v Aliran Psikoanalisa (Psikologi Dalam)
Bapak Psikoanalis adalah Sigmund Freud.Teori Freud menyatakan bahwa dalam diri seseorang terdapat tiga sistem kepribadianyaitu:
§ Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia/pusat insting yang berprinsip pada kesenangan sendiri.
§ Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas didunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dan tuntutan rasional dan realistik.
§ Super Ego berisi kata hati yang berhubungan dengan lingkungan sosial dan mempunyai nilai-nilai moral, sehingga merupakan kontrol atau sensor terhadap dorongan-dorongan yang datang dari Id.
v Aliran Psikologi Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti “bentuk” atau “Konfigurasi”, “hal”, “peristiwa”, “pola”, “totalitas” atau “bentuk keseluruahan”.
Max Wertheimer (1880-1943) berpendapat bahwa dalam alat kejiwaan tidak terdapat jumlah unsur-unsurnya melainkan Gestalt (keseluruhan) dan tisap-tiap bagian tidak berarti dan bisa mempunyai arti kalau bersatu dalam hubungan kesatuan.
v Aliran Behaviorisme
Behaviorisme adalah sebuah aliran yang didirikan John B Watson (1878-1958) pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa psikologi harus menjadi ilmu yang objektif dalam arti harus dipelajari sebagaimana ilmu pasti atau ilmu alam. oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya dapat diteliti melalui metode instrospeksi yang dianggap tidak objektif dan tidak ilmiyah. kemudian aliran ini digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner (1904-1968) yang terkenal dengan eksperimen operant conditioning dengan tikus .
Menururut pandangan Skinner, kepribadian pada dasarnya adalah sebuah fiksi. Orang melihat hanya apa yang orang lain lakukan dan mengerti menyimpulkan sifat-sifat yang mendasari (motif, emosi, dan kemampuan) yang ada sebenarnya dalam fikiran pengamat tersebut. Dia amat yakin bahwa psikologi hanya memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh orang lain. Sedangkan disposisi dalam diri seseorang tidak dapat dipakai sebagai penjelasan yang adekuat untuk menjelaskan perilaku orang lain
Namun demikian, sebenarnya sebelum J.B Watson mengemukakan aliran psikologi ini, sejumlah filusuf dan ilmuan sudah mengajukan gagasan-gagasan mengenai pendekatan objektif dalam mempelajari manusia, berdasarkan pendekatan yang mekanistik, suatu pendekatan yang menjadi ciri utama dalam Behaviorisme. Diantaranya adalah Ivan Pavlov (1849-1936) yang dikenal dengan eksperimen mengenai refleks bersyartat atau refleks terkondisi yang dilakukan terhadap anjing dengan mengeluarkan air liurnya, dan W. Mc. Dougall (1871-1939) yang terkenal dengan teori instink-nya
Aliran ini mengemukakan bahwa objek psikologi hanyalah perilaku yang kelihatan nyata dan menolak pendapat sarjana psikologi lain yang mempelajari tingkah laku yang tidak tampak dari luar atau tentang alam bawah sadar (Psikoanalisi) dan menentang aliran lain yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif (Introspeksionisme).
Belakangan kaum behavioris lebih dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka, seluruh perilaku manusia -kecuali instink- adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar